Allah swt berfirman yang artinya, “Orang-orang yang bersikap sombong di muka bumi tanpa alasan yang benar, mereka akan Aku palingkan dari kebenaran sehingga mereka tidak dapat memahami bukti-bukti kekuasaan-Ku. Sekalipun orang-orang yang sombong itu menyaksikan bukti-bukti kekuasaan-Ku, mereka tetap tidak mau beriman. Jika mereka melihat jalan sesat justru mereka mau mengikutinya. Begitulah karakter orang-orang yang sombong, mereka telah mendustakan agama Kami, dan mereka telah melalaikan bukti-bukti kekuasan Kami.” (QS Al-A’raf : 146)
Wilujeng wayah kieu…
Pada kesempatan Nyatet kali ini pencatatan akan nyatet sebuah tema jangan pernah sombong dengan apa yang kita miliki.
Artikel ini terinspirasi dari seseorang yang hidupnya penuh dengan kesombongan sebut saja seseorang itu namanya “SISIUK” sebelum nyatet artikelnya pencatatan akan sedikit bercerita tentang SISIUK tersebut,
Awal cerita SISIUK
Di sebuah desa kecil yang indah, hiduplah seorang pemuda bernama SISIUK. SISIUK adalah pemuda tampan dan cerdas, namun sayangnya dia memiliki sikap sombong yang membuat orang-orang di desa itu tidak begitu menyukainya. Dia sering merendahkan orang lain dan merasa bahwa dia lebih baik dari mereka.
Suatu hari, desa itu dikejutkan dengan kedatangan seorang raja yang sedang melakukan perjalanan keliling kerajaan. Raja tersebut tertarik untuk mengunjungi desa SISIUK karena mendengar kabar tentang pemuda sombong tersebut. Ketika kedatangan sang raja, SISIUK dengan bangga mendatanginya dan menyombongkan dirinya.
Raja yang bijaksana kemudian mengajak SISIUK untuk mengikuti ujian di istana kerajaan. SISIUK dengan percaya diri menerima tantangan tersebut, merasa bahwa ujian itu tidak akan sulit baginya. Karena Berpikir bahwa dirinya Lulusan dari sebuah universitas yang terkenal dan memiliki gelar yang sangat bagus Namun saat menjalani ujian, SISIUK mulai kesulitan dan karena tidak dapat menyelesaikan ujian tersebut sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh raja..dan akhirnya SISIUK menyadari bahwa dia sebenarnya tidak sehebat yang dia kira.
Setelah melewati berbagai ujian yang berat, SISIUK akhirnya menyadari kesombongannya selama ini. Dia merasa malu dan menyesali sikap sombongnya yang membuatnya merendahkan orang lain.
setelah kejadian tersebut SISIUK belajar menghargai orang lain dan berjanji untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Ketika SISIUK kembali ke desa, dia memberikan maaf kepada semua orang yang pernah dia sakiti dengan kata-kata sombongnya. SISIUK berubah menjadi pribadi yang rendah hati dan ramah, sehingga hubungannya dengan warga desa pun semakin membaik. Dia belajar bahwa kesombongan hanya akan membuatnya sendiri menderita, sementara kerendahan hati akan membawa kedamaian dan kebahagiaan dalam hidupnya, Itu sepenggal cerita tentang SISIUK yang memiliki Sifat Sombong, Dari cerita tersebut kita bisa ambil hikmahnya, apa sih yang bisa disombongkan oleh manusia, kesombongan hanya milik Allah akan tetapi Allah tidak pernah sombong Allah menciptakan dunia ini dengan isinya Allah tidak pernah sombong jadi apa sii yang akan disombongkan buat kita sebagai manusia, harta , tahta, jabatan hanya sementara sewaktu waktu apa yang kita punya akan diambil kembali oleh yang punya nya yaitu Allah, kita memiliki rumah gedong, mobil mewah, jabatan tinggi, gelar itu semuanya hanya titipan dari maha pencipta, kalau saat nya tiba kita akan meninggalkan dunia ini Mati namanya, maka kendaraan terakhir yang kita akan dipakai itu keranda, pakaian yang selama hidup dipakai bermerek nanti pakaian terakhir yang kita pakai itu selembar kain kapan, gelar yang kita dapatkan dari hasil studi maka nanti gelar tersebut akan diganti menjadi ALM, dan Rumah mewah yang dimiliki selama hidup, akan digantikan menjadi rumah ukuran 2X4 kuburan atau makam namanya, jadi apa yang kita miliki selama hidup tidak akan pernah dibawa mati…so apa yang akan kita sombong kan tidak ada…!!!, jika ada manusia yang didalam hatinya memiliki rasa sombong itu adalah temannya Iblis, karena iblis merupakan mahluk yang diciptakan oleh Allah dari api dan memiliki sifat sombong.
Mungkin itu pembuka artikel yang akan saya catat berikut ini artikel tentang SOMBONG
Sombong merupakan sikap yang tidak baik bagi seseorang. Seseorang yang sombong cenderung merasa lebih baik atau lebih unggul dibandingkan orang lain karena memiliki sesuatu yang dianggap istimewa. Namun, hal ini sebenarnya dapat merugikan diri sendiri dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tidak pernah sombong dengan apa yang kita miliki.
Kita semua memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Apa yang kita miliki atau capai seharusnya tidak membuat kita merasa superior atau lebih baik daripada orang lain. Karena pada akhirnya, semua manusia sama di hadapan Tuhan. Tidak ada yang lebih mulia atau rendah di mata-Nya.
Jangan pernah merasa sombong dengan kekayaan materi yang kita miliki. Karena kekayaan hanya sementara dan dapat hilang kapan saja. Yang lebih penting adalah memiliki hati yang bersih dan nilai-nilai moral yang tinggi. Kekayaan sejati adalah kebahagiaan dan kedamaian dalam hati.
Jangan pula sombong dengan kecerdasan atau keahlian yang kita miliki. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki potensi dan bakat masing-masing. Jika kita memiliki kelebihan dalam bidang tertentu, jangan lantas meremehkan orang lain yang mungkin tidak sehebat kita. Sebaliknya, jadilah sosok yang rendah hati dan mau belajar dari orang lain.
Jangan sombong dengan jabatan atau status sosial yang kita miliki. Jabatan hanyalah gelar atau posisi yang bisa hilang sewaktu-waktu. Yang sebenarnya patut dibanggakan adalah karakter dan integritas diri yang telah kita bangun selama ini.
Jadi, mari kita hindari sikap sombong dan bangga diri. Jadilah pribadi yang rendah hati dan berempati kepada sesama. Bersyukurlah atas apa yang kita miliki, tetapi jangan lupa untuk selalu bersikap rendah hati dan menghargai orang lain. Karena sesungguhnya, kebesaran seseorang bukan hanya terletak pada harta atau keahlian, melainkan dalam kemampuannya untuk menjadi manusia yang baik dan bermanfaat bagi orang lain.
Sombong adalah sikap yang seharusnya dihindari oleh setiap individu. Menjadi sombong dapat merusak hubungan dengan orang lain, membuat kita sulit untuk belajar dan berkembang, serta dapat membuat kita kehilangan kesempatan yang berharga dalam hidup.
Banyak orang meyakini bahwa sombong adalah tanda ketidakpercayaan diri yang sebenarnya. Orang yang sombong cenderung merasa perlu untuk menganggap dirinya lebih baik dari orang lain untuk merasa lebih baik tentang dirinya sendiri. Namun, sejatinya kepercayaan diri sejati datang dari kemampuan untuk mengakui kelemahan dan kesalahan, serta bangga dengan keberhasilan tanpa perlu Mengagung-agungkannya.
Menjadi rendah hati bukan berarti kita merendahkan diri sendiri. Sebaliknya, rendah hati merupakan sikap yang menghargai diri sendiri dan orang lain dengan proporsional. Kita dapat belajar dari kesalahan, menerima kritik dengan lapang dada, dan terbuka untuk pertumbuhan dan perubahan.
Dengan menjauhi sikap sombong, kita dapat menjalin hubungan yang lebih baik dengan orang lain, berkolaborasi dengan baik, dan menjadi pribadi yang lebih baik. Jadi, mari jauhi sikap sombong dan selalu ingat untuk tetap rendah hati dalam setiap tindakan dan ucapan kita.
Mungkin itu artikel yang bisa pencatat uraikan pada kesempatan nyatet kali ini mohon maaf apabila ada bahasa kata yang kurang berkenan, ini sebagai bahan renungan buat kita.. dan mengambil hikmahnya
Cukup sekian nyatetna, terimakasih telah membaca
Agar supaya lebih berkembang blog ini follow dan jangan lupa komen, kritik dan sarannya
Selamat wayah kieu para pembaca semuanya pada kesempatan nyatet kali ini sambil menunggu waktunya berbuka puasa dari pada tidur dan gabut , pencatat akan nyatet tentang Filosofi KOMPAS, JANGKAR untuk para pegawai baik di pemerintahan maupun di swasta, artikel ini terinspirasi dari sebuah pelatihan yang diselenggarakan oleh sebuah organisasi, supados teu nyangkolong Kana waktos, berikut ini artikel nya…
Apa sih Filosofi KOMPAS DAN JANGKAR dalam kontek pekerjaan dan kita sebagai pegawai….mari kita bahas
Filosofi kompas dalam konteks pekerjaan dapat diartikan sebagai panduan atau arah yang memberikan petunjuk tentang tujuan dan arah yang harus diikuti dalam menjalani suatu pekerjaan. Seperti halnya kompas yang memberikan arah dan posisi yang tepat, filosofi kompas dalam pekerjaan dapat menjadi pegangan atau pedoman bagi seseorang dalam mengambil keputusan, menghadapi tantangan, dan mencapai tujuan yang diinginkan.
Filosofi kompas dalam pekerjaan juga dapat menggambarkan nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang harus dipegang teguh oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya. Misalnya, integritas, kejujuran, kerja keras, disiplin, kerjasama, inovasi, dan tanggung jawab. Dengan memiliki filosofi kompas yang kuat, seseorang dapat menjalani pekerjaan dengan penuh dedikasi, tanggung jawab, dan motivasi untuk mencapai kesuksesan dalam karirnya.
Dalam konteks yang lebih luas, filosofi kompas dalam pekerjaan juga dapat mengacu pada visi dan misi perusahaan atau organisasi tempat seseorang bekerja. Seorang karyawan yang memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan dan nilai-nilai perusahaan tempatnya bekerja, akan lebih mudah untuk berkontribusi secara positif, bekerja secara efektif, dan mencapai kesuksesan bersama dalam mencapai visi dan misi perusahaan tersebut. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memiliki filosofi kompas yang kuat dan sejalan dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam menjalani pekerjaan mereka, sedangkan
Filosofi jangkar dalam konteks pekerjaan mengacu pada ide bahwa memiliki landasan yang kokoh, nilai-nilai yang kuat, dan integritas yang tak tergoyahkan merupakan kunci keberhasilan dalam karier. Seperti halnya jangkar yang menahan kapal agar tidak terombang-ambing oleh ombak, filosofi jangkar dalam pekerjaan mengajarkan kita untuk tetap teguh pada prinsip-prinsip dan tujuan yang telah kita tetapkan.
Dengan memiliki filosofi jangkar, seseorang akan mampu menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam menghadapi tantangan dan perubahan di tempat kerja. Mereka akan dapat menghadapi tekanan dengan lebih tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh perubahan situasi atau pandangan orang lain.
Selain itu, filosofi jangkar juga mengajarkan pentingnya untuk tetap fokus pada visi dan misi pribadi dalam menjalani karier. Dengan memiliki landasan yang kuat, seseorang akan lebih termotivasi untuk terus berkembang, belajar, dan mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan demikian, filosofi jangkar dalam pekerjaan dapat membantu seseorang untuk tetap berdiri tegak di tengah badai, tidak mudah tergoyahkan, dan tetap berpegang pada prinsip-prinsip yang diyakini.
Itulah artikel nya yang dapat pencatat uraikan, semoga artikel ini bisa bermanfaat dan bisa menjadi dasar atau pegangan kita sebagai pegawai..
Terimakasih telah membaca
Ditunggu komentar, kritik dan sarannya agar blog ini lebih berkembang dan memberikan catatan yang inspiratif.
Manusia merupakan makhluk sosial yang memiliki kebutuhan akan kasih sayang dan cinta. Cinta adalah suatu rasa yang mendalam yang bisa dirasakan seseorang terhadap orang lain, termasuk pasangan hidupnya. Namun, seringkali manusia lebih cenderung untuk mencintai pasangannya daripada mencintai Alloh sebagai penciptaannya. Hal ini Telah kita ketahui semua pada asmaul husnah bahwa allah itu Ya Rahman Ya Rahim dan pada bacaan "Bissmilahirahmanirahim" sudah jelas yang artinya Dengan Menyebut nama allah yang maha pengasih lagi maha penyayang sudah jelas bahwa allah sebagai pencipta kita lebih sayang dan cinta kepada kita sebagai mahluknya, akan tetapi bisa disebabkan oleh beberapa faktor, manusia lebih sayang dan cinta kepada manusia lagi di antaranya:
1. Ketidaksadaran akan kasih sayang Alloh Sebagai manusia, seringkali kita terlalu terpaku pada urusan duniawi dan melupakan kasih sayang yang diberikan oleh Alloh kepada kita. Kita mudah lupa akan nikmat-nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita setiap hari. Akibatnya, kita lebih cenderung untuk menyukai dan mencintai manusia yang ada di sekitar kita, termasuk pasangan hidup, daripada mencintai Alloh sebagai pencipta kita.
2. Kehendak ego manusia Kehendak ego manusia seringkali mempengaruhi perilaku dan pikiran seseorang. Manusia cenderung mencari kesenangan dan kepuasan diri dengan mencintai dan mendapatkan kasih sayang dari pasangan hidupnya. Hal ini membuat mereka lebih fokus pada hubungan tersebut daripada mencintai dan mendekatkan diri kepada Alloh sebagai pencipta sejati.
3. Keinginan untuk dicintai dan dihargai Manusia memiliki kebutuhan untuk dicintai dan dihargai oleh orang lain. Ketika seseorang merasa dicintai oleh pasangannya, maka ia merasa bahagia dan dihargai. Hal ini membuat manusia lebih cenderung untuk mencintai pasangan hidupnya daripada mengarahkan cinta dan kasih sayang mereka kepada Alloh yang sebenarnya merupakan sumber cinta sejati.
Meskipun manusia cenderung mencintai pasangan hidupnya lebih dari pada mencintai Alloh, tetapi sebaiknya kita tidak lupa untuk selalu mengingat kasih sayang dan kebaikan yang diberikan oleh Alloh kepada kita. Karena hanya dengan mencintai dan mendekatkan diri kepada Alloh, kita bisa merasakan cinta sejati yang akan membawa kebahagiaan sejati dalam hidup kita. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu mengingat dan mencintai Alloh sebagai pencipta yang sebenarnya, karena hanya di dalam-Nya kita akan menemukan cinta dan kasih sayang yang tiada batasnya.
Pada kesempatan nyatet kali ini pencatat akan mencatat sebuah artikel mengenai Kecantikan wanita hal ini terinspirasi dari seorang wanita Turki yang memiliki wajah cantik, mungkin kalau pria yang melihat dia akan jatuh hati, tidak menunggu lama lama berikut ini catatatnya.....
Kecantikan wanita merupakan topik yang selalu menarik untuk dibahas. Setiap wanita memiliki pandangan yang berbeda mengenai apa arti kecantikan sebenarnya. Bagi sebagian orang, kecantikan hanya terlihat dari visual fisiknya, seperti bentuk wajah, ukuran tubuh, atau gaya berpakaian. Namun, bagi yang lainnya, kecantikan lebih dari sekadar penampilan luar. Kecantikan juga dapat tercermin dari kepribadian, sikap, dan kepercayaan diri seseorang.
Meskipun definisi kecantikan bisa beragam, namun sebaiknya kita tidak melupakan bahwa kecantikan itu bersifat relatif. Tidak ada standar baku yang menyatakan bahwa penampilan tertentu lah yang dianggap cantik. Setiap wanita memiliki keunikan dan kelebihan masing-masing, dan itulah yang membuatnya indah. Penting untuk memahami bahwa kecantikan sejati lebih dari sekadar penampilan fisik, namun juga bagaimana seseorang menghargai dan menerima dirinya sendiri apa adanya.
Kecantikan wanita seharusnya bukanlah sebuah alat untuk membandingkan diri dengan orang lain. Sebaliknya, kecantikan haruslah dipandang sebagai sebuah anugerah yang diberikan kepada setiap individu. Ketika seseorang belajar untuk menerima diri sendiri apa adanya, itu adalah langkah pertama dalam menemukan kecantikan sejati.
Selain itu, kecantikan wanita juga seharusnya memberikan dampak positif bagi dirinya sendiri maupun orang lain di sekitarnya. Berbagai tindakan kebaikan, sikap empati, dan kesopanan adalah sesuatu yang juga dapat mencerminkan kecantikan sejati. Wanita yang dapat memberikan dukungan, inspirasi, dan kasih sayang kepada orang lain, itulah yang sejatinya cantik di mata banyak orang.
Dalam kesimpulannya, kecantikan wanita sejatinya lebih dari sekedar penampilan fisik belaka. Kecantikan sejati adalah tentang rasa percaya diri, kepribadian yang baik, dan kemampuan untuk menyebarkan kebaikan kepada orang lain. Ketika seorang wanita mampu menemukan kecantikan sejatinya, maka ia akan bersinar dengan pesona yang tidak terlukiskan oleh kata-kata semata. Semoga setiap wanita dapat menggali kecantikan sejatinya dan menjadikannya sebagai sumber kebahagiaan bagi dirinya dan orang lain di sekitarnya.
Mungkin itu sedikit artikel tentang Kecantikan Wanita , semoga menjadi inspirasi dan renungan buat kaum hawa khusus dan umumnya bagi kita semua....
mohon maaf apabila dalam penulisan artikel ini ada kata kata yang menyinggung perasaan pembaca, disini saya hanya mencurahkan apa yang ada dalam pikiran saya untuk mencatat
Follow dan ditunggu komentarnya di kolom komentar agar pencatat dapat mengembakan catatatnya lagi dan memperbaiki baik dalam bahasa maupun kata katanya HATUR NUHUN
Dalam catatan Ramadhan kali ini penulis akan mencatat tentang kebahagiaan yang sejati yang damba dambakan oleh setiap manusia, biar tidak lama lama berikut catatannya
Kebahagiaan seringkali dianggap sebagai tujuan utama dalam hidup, namun tak jarang orang merasa kesulitan untuk mencapainya. Banyak orang mengira bahwa kebahagiaan dicapai dengan memiliki hal-hal materi atau prestasi yang tinggi, namun sebenarnya kebahagiaan yang sesungguhnya berasal dari dalam diri sendiri.
Untuk menemukan kebahagiaan yang hakiki, kita perlu melakukan perjalanan spiritual dan refleksi diri. Berikut adalah beberapa tips mengenai bagaimana mencari kebahagiaan yang sejati:
Mengenali dan Menerima Diri Sendiri
Untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki, pertama-tama kita perlu mengenali dan menerima diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan. Jangan mengejar citra sempurna yang hanya akan membuat kita tidak pernah puas dengan diri sendiri.
2. Bersyukur atas Segala Hal
Kebahagiaan sejati bukanlah tentang memiliki segalanya, namun tentang bersyukur atas apa yang kita miliki. Berlatih bersyukur setiap hari akan membantu kita untuk melihat sisi positif dari kehidupan dan menghargai hal-hal kecil yang sering kali terlewatkan.
3. Berdamai dengan Masa Lalu
Kebahagiaan yang hakiki juga melibatkan melakukan damai dengan masa lalu, baik itu kesalahan yang pernah kita lakukan atau luka yang pernah kita alami. Memahami bahwa masa lalu adalah bagian dari perjalanan kehidupan dan menggunakan pengalaman tersebut untuk tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
4. Menjaga Keseimbangan Hidup
Keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan jiwa merupakan kunci untuk mencapai kebahagiaan yang sejati. Luangkan waktu untuk merawat diri sendiri, berolahraga secara teratur, bermeditasi, dan menjalani gaya hidup yang sehat.
5. Menciptakan Hubungan yang Sehat
Hubungan yang baik dengan orang-orang terdekat juga dapat menjadi sumber kebahagiaan yang hakiki. Jalinlah hubungan yang sehat dengan keluarga, teman, dan pasangan agar mendukung kita dalam meraih kebahagiaan.
6. Menjalani Hidup dengan Tujuan
Mencari kebahagiaan yang hakiki juga berarti menjalani hidup dengan tujuan yang jelas. Tentukan tujuan hidup yang bermakna dan memberikan inspirasi untuk terus berkembang serta melakukan hal-hal yang memberi arti dalam hidup.
Kebahagiaan sejati bukanlah tentang menjadi sempurna, namun tentang kemampuan untuk merasakan dan mensyukuri kehidupan dengan segala dinamikanya. Dengan mengenal diri sendiri, bersyukur atas apa yang dimiliki, dan menjalani hidup dengan tujuan yang bermakna, kita dapat mencapai kebahagiaan yang hakiki dan mendalam. Semoga tulisan di atas dapat membantu Anda dalam menemukan kebahagiaan sejati dalam hidup Anda, mungkin itu catatan yang di catet kali ini semoga catatan ini bisa menjadi renungan bagi kita untuk bisa mencapai kebahagiaan yang kita harapkan.
FOLLOW BLOG INI SUPAYA TERUS BERKEMBANG, DAN JANGAN LUPA KOMENTAR NYA DI KOLOM KOMENTAR 🙏
Berharap kepada manusia adalah hal yang wajar, namun terlalu berharap kepada manusia dan mengandalkan mereka sepenuhnya seringkali dapat mengecewakan. Oleh karena itu, sebagai umat yang beriman, kita seharusnya lebih memilih untuk berharap kepada Allah SWT. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa kita tidak seharusnya terlalu berharap kepada manusia dan sebaiknya hanya berharap kepada Allah:
Manusia tidak sempurna. Manusia merupakan makhluk yang memiliki kekurangan dan kesalahan. Mereka bisa melakukan kesalahan, lupa, atau bahkan mengkhianati. Oleh karena itu, jika kita terlalu berharap kepada manusia, kita akan rentan mengalami kekecewaan.
Allah adalah sumber segala kekuatan dan segala kebaikan. Hanya Allah yang memiliki kekuasaan mutlak untuk mengabulkan doa dan memenuhi kebutuhan kita. Berharap kepada Allah berarti kita yakin bahwa segala yang terjadi adalah kehendak-Nya dan bahwa Dia akan memberikan yang terbaik bagi kita.
Berharap kepada Allah menguatkan iman dan ketaqwaan kita. Ketika kita menghadapi kesulitan atau masalah, berharap kepada Allah akan membuat kita lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Kita belajar untuk bersabar, berdoa, dan meminta pertolongan kepada-Nya dalam setiap keadaan.
Allah tidak pernah mengkhianati hamba-Nya. Allah adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dia selalu siap membantu dan melindungi hamba-Nya yang beriman. Jika kita hanya berharap kepada-Nya, kita akan merasa tenteram dan yakin bahwa Allah akan memenuhi segala kebutuhan dan keinginan kita.
Mengingat keagungan dan kekuasaan Allah akan membuat kita merendahkan diri. Dengan menyadari bahwa kita hanyalah hamba yang lemah dan tidak mampu tanpa pertolongan-Nya, kita akan menjadi lebih rendah hati dan bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya.
Dengan demikian, sebagai umat yang beriman, sebaiknya kita tidak terlalu berharap kepada manusia dan hanya berharap kepada Allah. Selalu percayalah bahwa Allah adalah sumber segala kekuatan dan kebaikan, serta yakinlah bahwa Dia akan selalu menjaga dan melindungi hamba-Nya yang beriman. Semoga kita selalu diberikan kekuatan iman untuk terus berserah dan berharap kepada Allah dalam setiap langkah hidup kita. Aamiin.
Dalam menjalani kehidupan, motivasi adalah kunci utama untuk memperbaiki diri dan membuat hidup menjadi lebih bermakna. Meskipun terkadang kita merasa lelah atau kehilangan semangat, namun dengan motivasi yang kuat, kita mampu bangkit kembali dan mencapai tujuan hidup yang diinginkan. Berikut ini adalah beberapa tips dan cara untuk meningkatkan motivasi agar hidup lebih baik dan lebih bermakna:
1. Tentukan Tujuan Hidup Anda
Langkah pertama dalam meningkatkan motivasi adalah dengan menetapkan tujuan hidup yang jelas. Tanpa tujuan yang jelas, kita akan merasa kebingungan dan tidak memiliki arah dalam hidup. Saat menentukan tujuan hidup, pastikan tujuan tersebut realistis, dapat diukur, dan dapat memberikan makna dalam hidup Anda.
2. Temukan Sumber Inspirasi
Penting untuk mencari sumber inspirasi dalam hidup, baik dari orang-orang di sekitar kita, buku, film, atau kalimat-kalimat motivasi. Inspirasi dapat menguatkan motivasi kita dan membangkitkan semangat untuk terus berusaha dan berkembang. Jika Anda merasa kehilangan motivasi, luangkan waktu untuk mencari inspirasi dari berbagai sumber.
3. Beri Dukungan dan Dukung Orang Lain
Memberikan dukungan dan menjadi dukungan bagi orang lain juga dapat meningkatkan motivasi Anda. Ketika Anda membantu orang lain meraih tujuan atau mengatasi masalah mereka, Anda akan merasa lebih berarti dan memiliki motivasi yang kuat untuk terus berbuat baik.
4. Jaga Keseimbangan Hidup
Penting untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan, keluarga, dan waktu untuk diri sendiri. Jangan terlalu fokus pada satu hal saja sehingga mengorbankan aspek lain dalam hidup. Dengan menjaga keseimbangan hidup, Anda akan merasa lebih bahagia, sehat, dan memiliki motivasi yang tinggi untuk mencapai tujuan hidup.
5. Penuhi Kebutuhan Dasar Anda
Pastikan untuk memenuhi kebutuhan dasar Anda seperti tidur yang cukup, makan sehat, dan berolahraga secara teratur. Kesehatan fisik dan mental yang baik akan membuat Anda lebih bersemangat dan berenergi untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
6. Tetap Percaya Diri dan Bersyukur
Percayalah pada kemampuan dan potensi diri Anda, dan tetap bersyukur atas apa yang telah Anda capai dalam hidup. Dengan memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan sikap yang penuh rasa syukur, Anda akan memiliki motivasi yang kuat untuk terus berkembang dan mencapai impian Anda.
Dengan menerapkan tips dan cara di atas, kita dapat meningkatkan motivasi dalam hidup sehingga hidup menjadi lebih baik dan lebih bermakna. Ingatlah bahwa motivasi datang dari dalam diri kita sendiri, jadi tetaplah berusaha dan tetaplah percaya pada diri sendiri untuk mencapai tujuan hidup yang diinginkan. Semangat!
Artikel ini terinspirasi dari kejadian yang pernah dialami oleh seseorang dan itu merupakan musibah yang menimpanya sehingga mengakibatkan kerugian financial..
Berikut adalah artikel tentang tema "Dibalik Kejadian Pasti Ada Hikmahnya":
**Dibalik Kejadian Pasti Ada Hikmahnya: Pelajaran Berharga dalam Setiap Peristiwa**
Kehidupan sering kali tidak berjalan sesuai rencana yang kita inginkan. Terkadang kita dihadapkan pada masalah, kegagalan, atau bahkan kejadian yang tidak terduga dan menyakitkan. Namun, di balik setiap kejadian yang kita alami, terdapat hikmah dan pelajaran berharga yang dapat kita petik.
Pertama-tama, kita perlu menyadari bahwa kejadian buruk atau sulit yang terjadi dalam hidup kita tidak selalu menjadi kutukan, melainkan mungkin sebuah ujian atau cambuk untuk memperbaiki diri. Setiap cobaan yang kita alami mengandung hikmah yang dapat meningkatkan kekuatan, kesabaran, dan ketiadaan kita. Sebagai contoh, saat kita mengalami kegagalan dalam sebuah proyek, hal itu dapat menjadi kesempatan bagi kita untuk belajar dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat.
Kedua, kejadian yang terasa buruk pada awalnya seringkali berbuah manis di masa depan. Mungkin saat ini kita tidak bisa melihatnya, namun suatu hari nanti, kita akan menyadari bahwa setiap hal yang terjadi memiliki alasan dan hikmah di baliknya. Sebagai contoh, seseorang yang pernah mengalami kegagalan dalam karier mereka mungkin akan belajar banyak hal yang membuat mereka lebih menghargai kesuksesan di masa depan.
Selain itu, setiap peristiwa yang kita alami juga mengajarkan kita untuk lebih bersyukur dan menghargai apa yang kita miliki. Dengan melihat sekeliling dan menyadari bahwa masih banyak orang yang berjuang jauh lebih keras daripada kita, kita akan belajar untuk bersyukur atas setiap keberkahan kecil yang Tuhan berikan kepada kita setiap harinya.
Hikmah yang terkandung di balik setiap kejadian juga dapat mengajarkan kita untuk lebih rendah hati, sabar, dan percaya diri. Ketika kita mengalami kejadian yang sulit, kita belajar untuk tidak terlalu bangga atau terlalu terpuruk. Sebaliknya, kita belajar untuk tetap tenang, sabar, dan yakin bahwa ada cahaya di ujung terowongan.
Jadi, meskipun hidup seringkali penuh dengan cobaan dan tantangan, jangan pernah lupa bahwa di balik setiap kejadian pasti ada hikmahnya. Tetaplah optimis, belajarlah dari setiap pengalaman, dan percayalah bahwa Tuhan tidak pernah tidur. Dengan sikap ini, kita dapat melihat sisi terang di tengah kegelapan dan bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Semoga artikel ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi pembaca.
Menjadi Wanita Shalehah Karena Nasihat Seorang Pemuda
Mungkin sedikit orang yang menyadari bahwa istiqomah dalam ketaatan adalah salah satu bentuk dakwah, orang-orang memahami bahwa dakwah hanyalah penyampaian dalam bentuk lisan, tulisan, atau pelajaran. Penulis pernah mendengar salah seorang da’i menyampaikan sebuah kisah tatkala ia berada di Amerika. Da’i ini adalah seorang yang berasal dari Arab Saudi. Tatkala dia ke Amerika dan menjadi pemateri di sebuah pertemuan tak disangka ada seorang pemateri juga berasal dari Arab Saudi namun sudah 40 tahun tinggal di Amerika. Tatkala ia melihat da’i ini, ia pun merasa malu dengan penampilan sang da’i yang sesuai dengan latar belakang Arabnya; memkai jubah dan mengenakan gurtah. Lalu ia menegur sang da’i untuk mengganti apa yang ia pakai karena itu terkesan kuno dan terbelakang, beda dengan penampilannya. Sang da’i tidak menanggapi serius perkataannya.
Yang mengagetkan adalah saat orang Arab Saudi –Amerika- ini melihat sang da’i menunaikan shalat di sela-sela break acara. Ia mulai terenyuh dan mengingat kembali siapakah dia ini sebenarnya. Ketika masjid atau tempat shalat sepi, ia masuk ke dalamnya dan menunaikan shalat sambil menangis tersedu-sedu.
Sehabis shalat sang da'i menanyakan apa yang terjadi padanya.
Ia menjawab sudah 40 tahun ini aku tidak shalat, dan aku baru teringat akan hal itu ketika melihatmu menunaikan shalat.
Itulah istiqomah dan itulah dakwah, istiqomah dalam ketaatan itu bisa menginspirasi pelaku dosa untuk bertaubat dan berhenti dari perbuatan dosanya.
Sebagaimana kisah berikut ini, seorang pemuda yang shaleh, menginspirasi seorang wanita yang hidupnya dipenuhi kelalaian dan jauh dari nila-nilai ketaatan kepada Allah. Berikut kisahnya…
Dari Ahmad bin Said dari bapaknya, ia berkisah:
Di Kufah terdapat seorang pemuda yang rajin beribadah. Ia selalu ke masjid, tidak pernah tidak. Ia juga seorang yang tampan dan baik. Lalu ada seorang gadis cantik dan cerdas jatuh hati padanya. Selang berapa lama, suatu hari gadis itu berdiri di jalan yang biasa dilewati pemuda menuju masjid.
Gadis itu berkata (untuk merayunya), “Dengarkanlah ucapanku, kemudian setelah itu terserah kamu.” Pemuda itu berlalu tanpa sepatah kata keluar dari mulutnya. Sewaktu pemuda itu pulang dari masjid, wanita tersebut masih berdiri di tempatnya, dia berkata, “Wahai fulan, dengarkanlah ucapanku.” Pemuda itu serba salah, lalu ia pun menjawab, “Ini adalah perbuatan yang bisa mendatangkan prasangka buruk. Sementara aku tidak menyukai hal itu.”
Gadis itu berkata, “Demi Allah, tidaklah aku berdiri di sini karena ketidaktahuanku tentang dirimu. Na’udzubillah, kalau orang-orang melihat seperti itu dariku. Yang membuatku berani dalam urusan ini adalah pengetahuanku bahwa sedikit dari hal ini menurut orang-orang adalah banyak, dan kalian para ahli ibadah dalam urusan ini bisa berubah oleh sesuatu yang remeh. Yang ingin aku katakana kepadamu adalah anggota tubuhku selalu tertuju padamu.
Maka Allah… Allah pertimbangkanlah urusanku dan urusanmu.”
Maksud gadis ini ia telah lama memperhatikan sang pemuda oleh karena itu ia katakana tujuannya berdiri di jalan tersebut karena tahu dan kagum kepada sang pemuda. Ia berani merayu sang pemuda walaupun orang-orang shaleh seperti pemuda ini menganggap besar dosa-dosa yang diremehkan orang, namun tidak jarang mereka juga tergelincir oleh wanita, gadis itu katakana “kalian ahli ibadah bisa berubah karena urusan yang remeh.”
Pemuda itu pulang dan hendak menunaikah shalat (sunah) di rumah, namun ia tidak bisa melakukannya karena pikirannya terganggu. Lalu ia menulis dan keluar dari rumahnya. Ternyata sang wanita masih berdiri di tempatnya, sang pemuda pun memberikan apa yang ia tulis kepada wanita tersebut, lalu kembali lagi ke rumah.
Tulisan itu berisi
“Bismillahirrahmanirrahim.. ketahuilah wahai Fulanah, jika ada seorang muslim yang bermaksiat kepada-Nya, maka Dia menutupinya. Jika dia mengulanginya maka Allah tetap menutupinya. Tetapi jika ia telah memakai pakaian kemaksiatan, maka Allah ‘Azza wa Jalla murka dengan kemurkaan dimana langit, bumi, gunung, pohon, dan hewan-hewan tidak kuasa menanggungnya. Siapa yang kuat menanggung murka-Nya?
Jika apa yang kamu sebutkan itu suatu kebatilan, maka aku mengingatkanmu akan suatu hari ketika langit seperti luluhan perak dan gunung-gunung seperti kapas. Umat manusia berlutut di hadapan Allah Yang Maha Besar lagi Maha Agung. Demi Allah, aku sendiri tidak mampu menyelamatkan diriku, lalu bagaimana mungkin aku mampu menyelamatkan orang lain saat itu? Jika apa yang kamu sebutkan itu benar (ingin mengobati luka), maka akan kutunjukkan kamu kepada dokter yang mampu mengobati luka yang perih dan rasa sakit yang pedih, Dia adalah Allah Rabbul ‘alamin. Kepada-Nya lah kamu harus berlari dengan permohonan yang benar. Aku sendiri telah sibuk –tak sempat memikirkanmu- karena firman Allah
“Berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat (hari kiamat) ketika hati menyesak sampai di kerongkongan dengan menahan kesedihan. Orang-orang zalim tidak menyukai teman setia seorang pun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafaat yang diterima syafaatnya. Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati. Dan Allah menghukum dengan keadilan. Dan sembahan-semabahan yang mereka sembah selain Allah tiada dapat menghukum dengan sesuatu apa pun. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Al-Mukmin: 18-20). Adakah tempat berlari dari ayat ini?
Beberapa hari kemudian gadis itu kembali berdiri di jalan yang dilewati pemuda itu. Tatkala si pemuda itu melihatnya dari jauh, ia pun hendak kembali supaya tidak melihatnya. Tetapi gadis itu berkata, “Wahai pemuda, jangan kembali. Karena tidak ada pertemuan setelah ini, kecuali di hadapan Allah ‘Azza wa Jalla.” Lalu dia menangis dengan keras. Gadis itu berkata, “Aku memohon kepada Allah dimana kunci hatimu berada di tangan-Nya agar memudahkan urusanmu yang sulit.” Kemudian gadis itu mengikutinya dan berkata, “Bermurah hatilah kepadaku dengan nasihat yang bisa aku bawa. Berikanlah wasiat kepadaku yang bisa aku kerjakan.”
Pemuda itu berkata, “Bertakwalah kepada Allah, jagalah dirimu, ingatlah firman Allah, ‘Dan Dia-lah yang menidurkanmu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari’ (QS. Al-An’am: 60). Gadis itu tertunduk, dia menangis lebih keras dari tangisannya yang pertama. Setelah itu dia tidak keluar rumah, dia bersungguh-sungguh beribadah. Dia tetap seperti itu hingga meninggal dalam kesedihan, menyesali dosa-dosanya selama ini. Di kemudian hari, pemuda itu teringat akan sang gadis, ia pun bersedih karena kasihan kepadanya.
Menurut penilaian kita, wanita itu tidak meraih apa-apa dari orang yang dicintainya, tetapi dia meraih sesuatu yang lebih utama dari dunia dan seisinya, ia menemukan jalan yang baik dan amal yang shaleh. Karenanya Allah memberi wanita tersebut taufik untuk bertaubat dan memudahkannya untuk beribadah. Semoga di akhirat dia meraih apa yang diinginkannya dan berkumpul dengan orang yang dicintainya
Di bulan Ramadan, umat Muslim di seluruh dunia melaksanakan ibadah puasa. Puasa merupakan praktik spiritual yang mengharuskan umat Muslim menahan diri dari makan, minum, dan perilaku yang tidak bermoral dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Namun, puasa juga memiliki makna yang lebih dalam daripada sekadar menahan diri dari kebutuhan fisik itu sendiri.
Salah satu momen paling dinantikan selama bulan Ramadan adalah buka puasa, atau yang dikenal sebagai "iftar". Buka puasa adalah saat yang penuh dengan rasa syukur dan berbagi dengan sesama. Setelah sehari penuh menahan lapar dan haus, umat Muslim berkumpul bersama untuk memecah keheningan puasa dengan mendekatkan diri kepada Allah dan menikmati hidangan lezat bersama.
Buka puasa bukan hanya sekadar aktu fisik, tetapi juga bentuk ibadah yang melibatkan kesadaran spiritual. Ketika seseorang menunjukkan rasa syukur atas rezeki yang diberikan oleh Allah dengan menyantap makanan setelah seharian menahan lapar, hal ini mengingatkan diri untuk bersyukur atas nikmat-nikmat yang seringkali dianggap sepele.
Tidak hanya itu, buka puasa juga memberikan pelajaran penting tentang empati terhadap sesama. Saat merasakan rasa lapar dan haus yang dialami selama puasa, umat Muslim diingatkan akan penderitaan orang-orang yang kurang beruntung. Oleh karena itu, buka puasa menjadi momen untuk membagi rezeki dengan sesama yang membutuhkan, sehingga tidak ada orang yang terlupakan dalam merayakan kebahagiaan buka puasa.
Tradisi buka puasa juga mengajarkan nilai-nilai seperti kesabaran, kemandirian, dan pengendalian diri. Dengan menahan diri dari makan dan minum sepanjang hari, umat Muslim diajarkan untuk mengendalikan hawa nafsu dan keinginan diri. Ini membantu mereka untuk secara aktif memperkuat kesabaran dan disiplin dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Kesimpulannya, buka puasa adalah lebih dari sekadar aktivitas makan minum. Ia merangkum makna ibadah, syukur, empati, kesabaran, dan disiplin. Ia juga menjadi momen yang menggugah hati untuk lebih menghargai nikmat Allah dan hal-hal yang kerap kali dianggap sepele. Dengan demikian, buka puasa bukan hanya praktik keagamaan, tapi juga sebuah bentuk kehidupan yang memberikan pelajaran yang berharga bagi umat Muslim.