PENDAKI YANG HILANG
PART 1
Diwaktu pagi di bulan Oktober, kami bersiap siap mengemas
peralatan mendaki yang kami sewa di tempat rental alat mendaki.
Sudah kami rencanakan jauh jauh hari untuk mendaki gunung
yang tingginya mencapai 6700mdpl
Sebenarnya bukan waktu yang tepat untuk mendaki gunung
dibulan Oktober karena sudah memasuki musim hujan, karena dari bulan lalu kami
belum bisa mendaki dikarenakan sibuk magang tugas kuliah, yang akhirnya kami
cuma bisa mendaki di bulan Oktober ini karena kemarin kami sudah menyelesaikan
magang lanjut mengerjakan karya ilmiah disela waktu mengerjakan karya ilmiah
kami mendaki supaya pulang nanti setelah mendaki kepala terasa rileks
Gunung yang akan kami daki tersebut bernama gunung samalas
yang berada di provinsi Nusa Tenggara Barat gunung ini menurut cerita yang
beredar dimasyarakat penduduk setempat di pulau lombok secara turun-temurun
diceritakan banyak kisah dan misteri, banyak yang bilang bahwa diatas gunung
samalas terdapat istana jin dengan ratu yang bernama Dewi Anjani yang
digambarkan memiliki badan setengah ular 🐍 dan setengah manusia.
Pada pendakian ini kami hanya bertiga orang, Yang awal nya
kami sepakat mendaki sebanyak 6 orang akan tetapi yang tiga orang lainnya tidak
jadi ikut karena ada tugas kuliah yang belum selesai.
Oohh ya..! Perkenalkan namaku Ancur, aku sudah sering
mendaki bukit bukit indah yang ada di pulau Jawa dan baru sekarang ini aku akan
mendaki gunung.
“ ayo cepat hujan,
nanti keburu hujan”
Kata temenku yang bernama Dani
“Iya tunggu sebentar, aku mau beli rokok dulu”
Kataku sambil berlari menuju warung yang ada disebelah
rumahku
Setelah semua peralatan mendaki kami masukan kedalam tas,
aku langsung berpamitan kepada orang tua ku kami berdua pun mengendarai motor
menuju rumah teman yang ada di desa sebelah.
Tak lama kami pun sampai, rumah teman ku disana sudah ada
teman kami ridho dan Ridha mereka adik kaka kembar “akhirnya sampai juga
kalian, cepat sini
Kata ridho yang merupakan kawan kami paling tua dalam
pendakian gunung samalas ini
duduk dulu”
“Telpon sudah kamu masukkan kedalam ransel kan dho, jangan
sampai setelah kita diatas gunung,gak ada alat buat kita goreng ikan nanti, 😂
Kata Ridha sambil tertawa.
“Sudah siap dong pancingnya sudah kamu pinjam kan di
mamangmu..? Kataku membalas
“sudah tapi cuma satu saja ini” kata Ridha.
Digunung semalas memang ada danau namanya danau segara anak
hasil dari pembentukan dari letusan gunung berapi terdahulu.
Kata orang orang, disanaa banyak sekali ikan makanya kami
membawa pancing, supaya nanti kita bisa memancing ikan sambil menikmati
indahnya gunung semalas.
Tiba tiba dari arah samping rumah seorang pria lanjut usia
datang dan langsung duduk di teras rumah ridho.
Ternyata itu adalah kakeknya ridho.
“Ini pancingnya doo..!!
Ucapan dengan nada halus dan pelan, sambil meletakkan 2 buah
pancing disampingku.
“kamu jadi pergi mendaki hari ini??”kata kakek ridho.
“Iya Ki, ini sekarang
kami lagi siap siap” kata ridho menjawab.
“Memangnya kalian berani mendaki gunung samalas dibulan Oktober, ini kan
sudah musim hujan”kata kakek ridho.
Ridha menjawab:
“Insyaallah berani Ki, kami sudah sering mendaki bukit dan lagian kami
kan anak laki laki semua Ki, kami juga sudah membawa jas hujan buat dipakai
nanti bila hujan turun”
“OOO ya sudah tapi dengarkan Aki baik baik, sebelum kalian masuk
kawasan gerbang hutan di jalur pendakian, kalian juga jangan lupa ucapkan salam
dan meludah sebanyak tiga kali” kata aki
“Lah emang kenapa Ki”? kataku dengan ekspresi bingung 😕
“lakukan saja dan jangan lupa kalian bawa tiga biji bawang putih disaku
celana kalian masing-masing”
Aku pun semakin bingung dengan perkataan kakeknya ridho,
kami ber empat saling memandang dengan kebingungan.
“baik Ki, kami akan membawa apa yang aki suruh” kata ridho.
“baiklah, kalau begitu aku mau ke kebon dulu ya, mau ngarit rumput buat
makan sapi 🐄” kata Aki
“Oooh iya ingat juga jangan pernah kalian berkata kotor selama kalian
berada di gunung , ingat tujuan kalian mendaki gunung untuk menikmati keindahan
alam”.
Beliau pun pergi meninggalkan teras rumah pergi ke kebon.
“apa sihh yang Aki maksud”
Kata Ridha sambil menatap ridho.
“Padahal kan tinggal jalan saja, tanpa ribet bawa bawa bawang putih
segala, mungkin aki mengingatkan kita agar membawa bawang putih lebih supaya
ketika kita membuat bumbu untuk ikan yang kita pancing nanti tidak kekurangan
kan, 😂 hahahaha” kata ridha sambil tertawa terbahak-bahak.
“Ssuuttth, jangan bilang begitu DHA, mungkin aki bilang begitu karena
gunung samalas terkenal angker, setahuku juga bawang putih memang penangkal jin
atau mahluk gaib” kataku membalas.
“Sudah sudah, ayo kita packing ulang, cek lagi barang yang belum ada, oo
ya aku ambil bawang putih dulu ya di dapur” kata ridho.
Tak lama kemudian, suara motor dengan knalpot brong
terdengar dari kejauhan dan mendekat kearah rumah ridho, ternyata itu Panji
teman sekelas waktu SMA yang rumahnya satu desa dengan ridho.
“Suara motor: broomm broomm” dia semakin menyebar motornya.
“siiiittt” suara rem motor terdengar
Ridho keluar dengan membawa bawang putih di tangannya.
PANJI: “woii kalian, mau pergi kemana nih..??
Ucapannya dengan nada tinggi.
RIDHO: “kita mau mendaki nih”
PANJI: “waahh Anur kamu ikut juga ya….!
AKU: “iya ni, refreshing dulu lah, capek urus
karya ilmiah Mulu”
PANJI: “aku ikut ya…Boleh yaaa…boleeeh”
dengan nada memohon
RIDHO:”laaahh kamu telat, kita udah mau berangkat
ini, lagian juga kamu belum persiapan..!”
PANJI:”emang kalian mau mendaki bukit mana ni
bro…??”
AKU:”bukan bukit, tapii kami mau mendaki gunung
semalas”
PANJI: “wiiihh anjay, gunung samalas, aku ikut yaa,
aku ambil barang barang aku ya, kakak aku punya alat mendaki, nanti aku pinjam
sama dia”
RIDHO: “hmmm,,,, gimana ya….dia boleh ikut gk bro??
Sambil menatap kearah kami
RIDHA:”boleh aja, asal kamu bawa rokok yang
banyak”
RIDHO:”pikiran kamu mah rokok mulu”
AKU:”kalau aku sih gpp kamu ikut, tapi kamu
nggak boleh toxic disana nanti,km jaga kelakuan ya, jangan kaya dulu pas kamu
masih SMA”.
Temanku panji ini bisa dibilang orangnya lumayan nakal, dulu
di sekolah dia sering banget dipanggil kepala sekolah karena kenakalannya.
Sampai sekarang juga kata orang orang dia masih nakal dan
sering mabok mabokan
PANJI:”okelah bro, aku ambil barang aku dulu ya
tunggu ya, awas aja kalau kalian ninggalin aku”
RIDHO: “cepetan tapi ya, kita soalnya udah mau
jalan”
PANJI:”iya cepet kok, km gk usah khawatir dho”
RIDHO:”nih, bawang putihnya, kalian masukin saku
ya” sambil menyodorkan bawang putih kepada kami.
Setelah kami packing ulang dan merasa semuanya sudah
lengkap, kami tinggal menunggu panji.
Tak terasa 20.menit pun berlalu, terdengar suara motor panji
dari kejauhan.
panji pun sudah nyampe lagi di rumah ridho.
PANJI:”ayo gassskeun Broo, meni lalila pisan
kalian ini ya”
RIDHA:”kamu yang lila, sudah lama kami nungguin
kamu” kata Ridhq dengan muka kesel.
RIDHO: “ayo kita berangkat”
RIDHO:”nih panji,kamu masukin dulu bawang putih
disaku celanamu” kata ridho sambil menyodorkan 3 biji bawang putih ke
panji
PANJI:”buat apa ni
bawang putihnya”
RIDHO:”ini buat penangkal jin mungkin, itu kami
disuruh sama aki tadi”
PANJI:”🤣 hahahaha, bawang putih buat
nakutin jin, zaman sekarang masih aja percaya hal begituan, mending bawa bawang
putihnya nanti buat jadi bumbu masakan kita bro”kata panji sambil
tertawa keras.
AKU:”sudah, masukin aja ke saku celana mu jangan
banyak komen”
PANJI:”ya sudahlah sini bawangnya”,kata
panji sambil mengambil bawang putihnya dengan nada kesal.
Setelah berdebat tentang bawang putih, kami langsung
menggendong ransel, untuk pergi mendaki gunung, selama perjalanan perasaanku
memang sudah tidak enak, rasanya seperti akan meninggalkan rumah untuk
selamanya, padahal cuma mau mendaki 5 hari saja.
“kenapa perasaan aku seperti akan meninggalkan rumah selamanya ya,
tumben tumbenan aku kayak gini, padahal di pendakian yang lalu perasaanku tidak
pernah seperti ini” kataku dalam hati!!!
setelah mengendarai motor selama satu jam, kami tiba di stasiun
kereta api karena kami akan pergi ke luar Jawa ke NTB dan perjalanan menuju ke
NTB memakan waktu yang cukup lama untuk nyampe kesana, singkat cerita
diperjalanan, mulai dari naik kereta sampai kita naik angkutan umum untuk
nyampe ke gunung samalas, kami pun tiba di area parkir taman nasional gunung
semalas pukul 09.00 pagi perjalanan dari bandung ke NTB sekitar 3 hari 3 malam
menggunakan kereta express setelah tiba diokasi kemudian kami menuju ke gerbang
balai taman Nasional.
Tapi anehnya di parkiran sangat sepi, hanya kami saja yang
ada, dan tidak terlihat orang orang di sekitar lokasi gerbang balai taman
Nasional gunung samalas, suasana begitu sunyi, dengan langit tidak begitu cerah
l.
Di Pos penjagaan, terlihat ada satu orang penjaga, dia
langsung menyapa kepada kami.
PENJAGA:”kalian mau mendaki ya??”
AKU: “iya bang” akupun menjawab
PENJAGA:”kalian yakin mau mendaki di musim hujan
begini, cuman kalian saja lho yang mendaki, lihat aja tidak ada seorang pun
yang mendaki sekarang”
PANJI:”yakinlah…kami ini laki-laki bang,kami tidak
akan pulang karena cuma turun hujan”
PENJAGA:”ya sudah kalau begitu…tapiii kalian hati
hati ya, kalau ada yang sakit salah satu di antara kalian, langsung turun saja,
disana juga rawan longsor sekarang, kalian jangan melewati rute pendakian yang
tidak ada tanda penunjuk jalan..!”
RIDHO:”ya bang, kami akan selalu berhati-hati dan
mendengarkan apa yang Abang bilang”
PANJI:”alaaaah tenang aja bang jangan khawatir
gituu lah slow aja bang”
PENJAGA:”oke sudah, ini karcisnya, ini plastik
sampahnya, nanti kalau kalian sudah turun wajib membawa kembali sampah bekas
makanan kalian, kalian juga harus menulis nama kalian dibuku ini kemudian tanda
tangan”
Setelah kami melakukan registrasi, kami langsung menggendong
ransel masing masing untuk siap mendaki.
Aku melihat jam tanganku, sudah pukul 09.30 dan itu menjadi
waktu Star pendakian kami di gunung samalas
Kamipun star mendaki dari gerbang balai taman Nasional
gunung semalas pada pukul 09.30 WITA
Diawal pendakian kami langsung disuguhi dengan pemandangan
rumput Savana yg hijau dan luas sejauh mata memandang, maklum waktu pendakian
kita di musim hujan tentu rumput rumput akan hijau karena pertumbuhan daunnya
yang muda, tak lama kemudian kami melihat papan tanda yang menunjukkan pos 1
tinggal 1 kilometer lagi kami pun mempercepat langkah agar nanti bisa makan
siang di pos 1 stelah berjalan sekitar 3 jam kami pun tiba di pos 1 kami sampai
di pos 1 pukul 12.15 WITA, kami langsung beristirahat, di pos 1 terdapat 1
pondok yg terbuat dari kayu, di pos 1 kami masih berada di kawasan Savana belum
masuk ke trek hutan
PANJI:”minta rokok donk bro” kata panji
sambil menatap kearahku
AKU:"lah emang kamu gk bawa rokok tadi dari rumah ??"
RIDHA:"mendaki elit, bawa rokok sulit 😁" ucap ridha kepada Panji
PANJI:"diam kau"dengan nada membentaak
AKU:"sudah sudah, niih rokoknya"aku sambil menyodorkan rokok ke Panji
Kami pun beristirahat sambil merokok dan makan siang di pos 1
oo iya kami juga sudah membawa nasi bungkus dari rumah persiapan buat istirahat nanti siang diperjalanan sebelum malam tiba, setelah selesai makan dan istirahat beberapa saat, kamipun melanjutkan perjalanan, terlihat papan petunjuk untuk jarak ke pos 2 sekitar 3 kilometer, mungkin kita akan sampai di pos 3 ini sore hari.
kami segera bergegas dengan tanah yang agak basah karena disiram air hujan mungkin dimalam kemarin, sepatu juga terasa berat karena tanah yang menempel di gerigi sepatu yang membuat kami agak lambat dalam melangkah.
Terasa kabut yang dingin sudah datang menghampiri yang juga membuat jarak pandangan mata kita berkurang, kami terus berjalan diperjalanan menuju pos 2 ini rutenya agak mulai menanjak berbeda dari rute menuju pos 1 yang agak lumayan landai.
Setelah perjalanan yang lumayan menguras tenaga kami pun sampai pada pos 2,aku melihat jam tangan ternyata sudah jam 16.29 WITA
di pos 2 kami kembali bersitirahat sejenak dan makan cemilan.
RIDHA:"ternyata capek juga ya bro"kata Ridha sambil menghela nafas.
RIDHO:"iya sih namanya juga mendaki gunung ya wajar kalau meleahkan"
PANJI:"dasar lemah kau, Hahaha"kata panji sambil tertawa meledek Ridha
RIDHA:"sialan, awas aja kamu nanti kalau megeluh ya" dengan nada geram
PANJI:" oke, kita buktikan saja nanti,aku ini penunggu digunung ini hahaha"dengan nada tertawa
dengan perkataan panji tersebut, langsung seketika angin berhembus dari arah atas gunung menuju ke arah kami, yang terasa sampai menembus jaket parasut kami.
Sontak saja Ridho langsung menegur panji.
RIDHA:"weeehhh kamu jangan bilang gitu,, kamu ada ada aja, jangan kamu bilang penunggu digunung ini, kamu gk ingat apa yang kami suruh supaya kamu jangan berkata aneh-aneh di gunung ini"
PANJI:"memangnya kenapa njiir, memangnya siapa yang punya gunung ini, memang ada orang yang tinggal disini, gak ada kan ??"
RIDHA:"maneh ya kalau dibilangin teh jangan ya jangan, jangan sampai gara-gayra kamu kita dapat masalah disini" kata Ridha dengan nada marah
PANJI:"bilang aja kalian penakut kan ??"
RIDHO:"sudahlah , jangan dibahas lagi"
AKU:"ya sudah kita lanjutkan perjalanan lagi, supaya nanti kita bisa membuat tenda di pos3"
RIDHO:"yaudah, senternya kalian keluarkan masing-masing ya, kamu nggak lupa bawa senter kan panji ??"kata Ridho bertanya kepada Panji.
PANJI:"njiiir, kok kalian gk bilang siih kalau mesti bawa senter"
RIDHA:"laaahh, sebelum kita berangkat kamu bilang alat pendakian kamu punya di kakamu, masa tidak ada senter, gimana siiih ari kamu Nji..!!!"
PANJI:"iya memang lengkap, kayaknya aku lupa masukin bro"
AKU:"kamu pasti mikirnya mendaki gunung ini sama kaya naik bukit, yang jalannya cuma siang hari....Huuuh"!!
RIDHO:"ya sudah, kalau begitu kamu jalan deket sama aku aja nji"
Kami kembali berdiri dan menaikan ransel untuk siap melanjutkan perjalanan, setelah berjalan kemabali tiba-tiba kami sudah memasuki kawasan hutan, yang tadinya savana yang luas, karena kabut yang membuat kami tidak sadar kalau kami sudah memasuki kawasan hutan.
terdengar suara serangga hutanpun ramai berbunyi, menghiasi suasana hutan yang saat itu sudah mulai gelap, kami berhenti sejenak,aku melihat jam ternta sudah pukul 19.00 WITA
RIDHO:"ooo iya, kita sudah lewat belum tadi di gerbang masuk ke hutan ini ???"
RIDHA:"harusnya sih sudah lewat doang kan, kita sudah masuk hutan nya ini"
AKU:"iya siih, tapi kok gak terlihat ya tadi, pas kita jalan tadi juga tiba tiba sudah masuk aja kawasan hutan"
PANJI:"mungkin kita belum lewat bro, ini mungkin hutan yang kecil, mungkin jarak beberapa meter lagi kita keluar dari hutan ini"
RIDHO:"ada benernya juga siih, ayolah jalan lagi biar cepet kita bangun tenda, aku sudah ngantuk nii, pengen cepet cepet tidur"kata ridho sambil melangkahkan kakinya
PANJI:"emang ada apa siih digerbang hutan yang kalian maksud bro, mana ada yang namanya gerbang hutan"ucap panji
AKU:"gerbang hutan yang dimaksud itu, tempat pertama kali kita masuk hutan di jalur pendakian ini, tapi kita gal liat apa apa kan tadi, tiba tiba saja kita sudah masuk area hutan, apa kalian gak ada yang nyadar??"
RIDHA:"apa kita benar benar sudah lewat niih, apa kita balik aja dulu, buat mengucapkan salam seperti apa yang aki bilang Dho"
PANJI:'kamu gila mau balik lagi, ini sudah setengah perjalanan bro, bentar lahi kita sampai ke pos 3, lagian ya....gerbang hutan yang kalian maksud itu ada di depan, ini cuman hutan kecil"
RIDHA:"iya juga sih, kalau kita balik lagi juga akan menyita banyak waktu, ayolah kita jalan lagi biar cepet ke pos 3" kata ridha kepada Ridho dan Aku sambil ngajak melanjutkan perjalanan
Kami berjalan kembali, dan tiba tiba terasa air menetes dari dedaunan di atas pohon, dan ternyata hujan gerimis turun
Kami pun mempercepat langkah agar segera sampai di pos 3, dan setelah berjalan terus menerus, akhirnya kami sampai juga di pos 3, disana juga terdapat pondok yang terbuat dari kayu dan menggunakan atap dari rumput ilalang.
Terlihat juga tulisan"welcome to pos 3"
Hati kami pun merasa lega, dan kami langsung membangun tenda disana, Aku melihat jam menunjukan jam 22.08 WITA
Setelah tenda kami dibangun, kami langsung memasak mie instan yang dicampur dengan telur rebus yang sudah kami rebus duluan dirumah sebelum berangkat
Kami menikmati makan malam dengan lahap, karena kami juga sangat lapar setelah perjalanan yang melelahkan ditambah dengan dinginnya gunung samalas, untung saja setealh kami sampai di pos 3 ini hujannya sudah reda.
Setelah makan, ngeroko dan ngopi kami pun melanjutkan tidur
ooo iya disini kita memakai 2 tenda, satu tenda isi 2 orang yaitu, Aku dan Panji sedangkan tenda yang satunya lagi diisi oleh Ridho dan Ridha
Jadi malam itu kami bermalam di pos 3 dan akan melanjutkan perjalanan besok
BAYANGAN DAN CAHAYA MISTERIUS
"Nur....., bangun"
Terdengar suara Ridha memanggil namaku disaat aku sedang tertidur
"bangun nur....,, temenin aku buang air besar, aku sakit perut niiih"katanya dengan nada menahan sakit
Aku pun kemudian terbangun
AKU:"kenapa nji....??"
PANJI:"aku sakit perut niih, temenin aku B A B donk, aku sudah tidak tahan Niich"
AKU:"khmmmmzzz, kamu aya aya wae, kenapa tadi sebelum tidur kamu tidak buang air dulu", kataku dengan nada kesel, karena lagi enak enak tidur dibangunin.
PANJI:"mau gimana lagi atuh, urang sakit perutnya sekarang, kalau dari tadi sebelum tidur sakitnya mungkin aku gk akan bangunin kamu, bisa pergi sendiri moal minta anter ke maneh bro"kata panji dengan nada menahan sakit dan kesel.
AKU:"ya udah hayu...."
Aku melihat jam tanganku, menunjukan pukul 03.00 WITA
Kemudian akupun membuka retsleting tenda dan melihat keluar, angin langsung meniup masuk ke dalam tenda kami
Aku keluar duluan dari tenda, kaki kananku langsung menyentuh tanah dan tanahyang dingin serasa langsung menusuk menembus kaos kakiku suasana sangat dingin karena saat itu sudah menjelang subuh.
akupun langsung memakai sapatu dan berdiri, aku memandang ke langit, tidak terlihat bintang sama sekali, karena langit dalam keadaan mendung di tambah lagi dengan kabut tebal yang menyelimuti area camping kami.
AKU:"ayoooo..nji cepet"kataku ke panji
PANJI:"ia kela atuh sakeudeng"kata panji sambil memakai sepatunya
AKU:"jangan lupa bawa tisu basah dan senter nji...."
PANJI:"iyaa...iyaa ini aku sudah bawa"
kami berjalan ke belakang tenda sambil sesekali memandang ke arah tendanya Ridho dan Ridha.
Tampaknya mereka terlelap tidur, aku kemudian terus lurus berjalan dengan diikuti panji dibelakangku
Setelah berjalan beberapa meter jauhnya dari tenda aku menyuruh panji untuk segera BAB disana di antara 2 pohon besar
AKU:" sok didieu nji...tapi sebelum kamu BAB pamitan hela ya"kataku ke panji sambil menunjukan tempat buat BAB
PANJI:"oke...bro, naha kudu pamitan hela da gk ada siapa siapa atuh"
AKU:"ih maneh mah sok weh ulah loba nanya"
PANJI:"hooohhh atuh" jawab panji sambil membuka celananya
Jarak 5 meter aku menunggunya sambil duduk dan ngerokok di sebuah kayu yang tumbang, suhu sangat dingin yang membuat aku tidak betah dan ingin segera masuk lagi ke tenda, dan terus memanggil manggil panji supaya lebih cepat.
"burukeun atuh nji,...lila pisan tiris yeuh"kataku dengan bnada tinggi.
PANJI:"kela atuh sabar sakuedeng deui bro"katanya menyahut.
setelah 5 menit kemudian aku kembali memanggilnya lagi
AKU:"panjii...burukeun atuh".......teu kuat tiris"
tak ada jawaban dari panji...
AKU:"wooiii....."aku pun memanggil lagi karena tidak ada jawaban dari panji.
AKU:"wooiii bocah, ulah aneh aneh lah ulah ngaheureuyan atuh"
"naon jang...."entah dari mana suara datang tiba tiba menjawab dengan suara berat dan menyeramkan, ada suaranya tanpa ada wujudnya.
Seketika bulu kudukku berdiri dan aku terbirit birit meninggalkan panji sendiri, dengan napas tak beraturan setelah sampai di depan tenda.
akupun langsung melepas sapatu dan masuk kedalam tenda, yang anehnya ternyata panji sudah ada dalam tenda.
"hahahaha"panji tertawa terbahak bahak melihat aku yang ketakutan
"laahh, naha kok maneh sudah disini nji..." kataku kebingungan dan aneh
PANJI:"aku sudah kesini dari tadi juga, urang denger kamu tadi nyahut nyahut aku'panji burukeun atuh', terus aku tadi urang langsung jelan ke arah meneh, tapi tadi aku liat kamu lagi bengong dan diam aja, jadi weh aku jalan sendiri ke tenda, aku kira kamu segaja diam tadi Nur...
AKU:"bengong matamu......urang tadi manggil mangil kamu, tapi kamu nggak nyahut nyahut sama sekali, aku lumayan lama nunggu kamu tadi, lagian mana mungkin aku bengong tadi"kataku sambil heran dan panik.
RIDHO:" kalian ribut banget siih"kata ridho dari tendanya, karena tenda aku sama ridho tidak berjauhan sehingga terdengar apa yang sedang di obrolkan sama panji.
PANJI:"anu bener meneh Nur...jelas jelas kamu tadi aku lihat bengong bro...makana aku tinggalin"
AKU:"ngapain juga aku bengong gak jelas di tengah hutan"kataku dengan nada kesel
PANJI:"terus ngapain maneh lari kayak orang ketakutan gitu"
Disini aku belum berani menceritakan ke panji apa yang aku alami di saat aku sendiri duduk di kayu yang tumbang tadi.
AKU:"mmm....gk ada apa apa, aku cuma pengen cepet aja ke tenda, soalnya diluar dingin banget njii..."
PANJI:"ya udah, kalau gitu kita tidur aja lagi lah,aku ngantuk banget niih"katanya sambil memakai sleeping bagnya.
Kemudian aku menutup retsleting tenda, belum juga menutup sepenuhnya, aku melihat sebuah cahaya dari kejauhan berwarna merah redup, aku melihatnya dengan penasaran, cahaya apakah itu, apakah ada yang berjalan mendaki juga di malam yang dingin ini, posisi cahaya itu persis dijalur pendakian yang pernah kami lewat tadi siang.
Aku binggung sendiri, kemudian tanpa lama-lama akupun menutup penuh pintu tenda dan memakai sleeping bag, aku pun lengsung merebahkan badan ku dengan pikiran yang masih binggung, siapa orang yang menjawab panggilan aku tadi waktu aku panggil panji dan cahaya merah apa yang diluar tadi.
Bersambung ke Part 2